10 Feb 2019
MANGUPURA – Dalam rangka untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat umum selaku pengguna jasa Bandar Udara tentang pentingnya keselamatan dan keamanan penerbangan, PT. Angkasa Pura I (Persero) beserta Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menggelar kampanye keselamatan dan keamanan penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali Yanus Suprayogi, serta Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir. Kegiatan tersebut juga turut melibatkan stakeholder kebandarudaraan, di antaranya Perum LPPNPI (Airnav), maskapai penerbangan, ground handling, serta PT. Pertamina.
Kegiatan yang digelar pada Minggu (10/2) tersebut dibagi menjadi tiga jenis kampanye, yaitu terhadap pengguna jasa Bandar Udara yang berada di terminal, pihak ground handling dan maskapai penerbangan di wilayah sisi udara atau airside, serta kepada Airnav di menara Air Traffic Controller (ATC).
Di wilayah terminal, kampanye dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan edukasi tentang pentingnya keamanan dan keselamatan penerbangan. Selain memberikan informasi seputar penggunaan telefon seluler dan power bank di dalam pesawat, jenis barang berbahaya, dan informasi mengenai tata cara dalam melakukan penerbangan, pengguna jasa juga diberikan suvenir berupa pin dengan logo bertuliskan “SELAMANYA”, yang merupakan kepanjangan dari “Selamat”, ‘Aman”, dan “Nyaman”.
Di sisi udara, dilakukan ramp check terhadap 3 pesawat udara, 16 awak kabin pesawat, serta 9 unit GSE. Dalam inspeksi ini, kondisi dari pesawat, awak kabin, serta GSE dinyatakan laik operasi.
Sementara di menara ATC, inspeksi yang dilakukan oleh tim gabungan menyatakan bahwa pelayanan lalu lintas udara yang dilakukan oleh Perum LPPNPI (Airnav) Cabang Denpasar dalam kondisi optimal, serta telah sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Kami dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini saja, namun dapat dilakukan secara berkesinambungan, meskipun dalam format yang lain, misalkan aviation safety campaign goes to school kepada siswa-siswi sekolah, serta sosialisasi ke penduduk setempat di dekat Bandar Udara dengan tema bahaya laser, layang-layang, drone, serta balon udara bagi penerbangan,” ujar Elfi.
